Jumat, 04 Februari 2011

Filled Under:

Cara Imanda Mengakhiri Kisah dan Perbincangan Mati Syahid

Melacak Imanda Amalia




Jakarta - Keberadaan Imanda Amalia yang tetap tidak terlacak semakin meyakinkan bahwa dia adalah sosok fiktif, sosok virtual. Pesan meninggal di Kairo diyakini sebagai upaya Imanda mengakhiri kisahnya di dunia maya. Sedangkan, bagi yang yakin sosok Imanda benar-benar ada, kematian Imanda seakan-akan sudah terlihat tanda-tandanya. Salah satunya, Imanda pernah menyinggung soal mati syahid.

Banyak kejanggalan tentang informasi mengenai kabar kematian Imanda. Pesan lewat Blackberry Messenger (BBM) yang dikirimkan seseorang bernama Ayman Mahmoud yang mengaku sebagai partner kerjanya bahwa Imanda meninggal di Kairo dinilai sebagai upaya Imanda untuk mengakhiri kisah fiktifnya. Momentum Kairo sebagai saat yang tepat bagi Imanda untuk mengubur nama virtualnya.

Beberapa informasi yang janggal, antara lain keberadaan kakeknya di Gaza yang begitu cepat dan membuat pesan agar berita kematian Imanda tidak perlu diberitakan, perjalanan Imanda dari Raffah menuju Kairo yang begitu cepat, dan bahasa Indonesia yang fasih meski Imanda bukan warga Indonesia. Penegasan Juru Bicara  United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) Christopher Gunnes bahwa tidak ada stafnya bernama Imanda semakin jelas bahwa Imanda adalah sosok fiktif.

Namun, beberapa peserta milis yang sering mengikuti aktivitas Imanda di dunia maya yakin bahwa Imanda bukanlah sosok virtual dan benar meninggal di Kairo, Rabu (2/2/2011) lalu. Bahkan, Dedy, peserta milis IDBB Ruang Muslim (Rumus), di tengah misteri tentang keberadaan Imanda, masih yakin bahwa Imanda memang telah meninggal dunia. Dia menulis kenangan berkomunikasi dengan Imanda di blognya dengan judul 'Memoriam: Komunikasi Hari Terakhir BBM-an dengan Imanda Amalia'.

"Kita kehilangan seorang dokter yang pemberani dimana beliau bertugas di daerah konflik yang sangat mengandung resiko berbahaya untuk keselamatan nyawanya," tulis Dedy dalam blognya itu.

Di blog itu, Dedy juga bercerita tentang cerita Imanda yang hobi memelihara binatang buas, seperti ular dan harimau. Imanda pernah bercerita menamakan harimaunya dengan 'Bubu'. Dedy juga bercerita bahwa Imanda pernah menyinggung tentang mati syahid sekitar dua bulan lalu.

Sebelumnya saat berbincang-bincang dengan detikcom, Jumat (4/2/2011), Dedy mengaku Imanda sangat aktif membroadcast dan memposting perkembangan situasi di Gaza. Dan beberapa hari terakhir, kata Dedy, Imanda mengaku ditugaskan UNRWA untuk bertugas di Kairo, Mesir, karena ada banyak warga Palestina yang berada di Kairo.

Dedy sangat menikmati postingan Imanda. Beberapa kali, postingan Imanda pun diposting oleh Dedy ke blognya. "Ada beberapa informasi mengenai Gaza sejak Oktober," kata Dedy.

Dedy meyakini bahwa Imanda benar-benar ada di Gaza dan menjadi staf di UNRWA. Meski Jubir UNRWA Christopher Gunnes membantah memiliki staf bernama Imanda Amalia, namun Dedy masih tetap yakin bahwa Imanda telah meninggal di Kairo setelah terjebak dalam kerusuhan di Lapangan Tahrir.

Dedy sering berkomunikasi dengan Imanda melalui BBM maupun telepon. Bahkan, di hari-hari terakhir sebelum Imanda diberitakan tewas di Kairo, Dedy masih berkomunikasi dengan Imanda. Dedy juga pernah berhubungan telepon dengan Imanda. Namun, anehnya nomor telepon Imanda ternyata nomor Indonesia.

Beberapa hari sebelum diberitakan meninggal, kata Dedy, Imanda sering mengisi status di BBM-nya dengan kisah-kisah sedih. Dia juga pernah menyinggung mengenai perempuan yang mati syahid. "Apakah ini tanda-tanda bahwa Imanda akan meninggal, wallahu a'lam," kata dia. (asy/gah)




0 comments:

Posting Komentar