Chairul Tanjung dan Hatta Rajasa |
Ada yang menarik dari kunjungan sejumlah menteri ekonomi ke Korea Selatan baru-baru ini. Situs The Korea Times,
pada 18 Februari 2011 memberitakan, tiga orang mencurigakan menyusup ke
kamar VIP tempat menginap para delegasi tingkat tinggi Indonesia di
Seoul awal pekan ini.
Untuk diketahui, masuk dalam rombongan delegasi RI adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan.
Mengutip sumber dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Korea, juga sumber kepolisian, Seoul Broadcasting Station (SBS)
melaporkan, para penyusup -- dua laki-laki dan satu perempuan yang
diyakini orang Asia -- mengunduh file-file rahasia dari beberapa
komputer jinjing (laptop) sejumlah anggota delegasi ke USB mereka.
File-file
itu diyakini berisi data rahasia militer, termasuk kemungkinan
Indonesia membeli pesawat T-50 buatan Korea. Polisi menduga para
penyusup itu tidak sekadar iseng, melainkan diduga anggota agen senjata
internasional atau mata-mata profesional.
Menurut
keterangan sumber kementerian luar negeri, pemerintah Indonesia tidak
mengajukan komplain atau keluhan terkait insiden ini.
Delegasi
Indonesia datang ke Korea Selasa lalu sebagai utusan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. Kunjungan ini adalah tindak lanjut dari perjanjian
ekonomi yang ditandatangani Yudhoyono dan Presiden Korea, Lee Myung-bak
Desember lalu.
Dalam
kunjungan tersebut, delegasi ekonomi Indonesia bertemu dengan mitranya
dari Korea untuk mendiskusikan cara-cara peningkatan hubungan ekonomi
dua negara.
Ketika dikonfirmasi, MS Hidayat mengaku tidak mengetahui aksi penyusupan itu. "Saya tidak tahu," kata Hidayat. Bahkan, dia justru menanyakan data milik siapa yang diunduh penyusup melalui laptop itu.
Menurut
dia, dirinya datang ke Seoul tidak berbarengan setelah rombongan
pertama. "Saya datang belakangan dan sibuk seminar," ujarnya.
Sumber : http://andinewblog.blogspot.com/2011/02/data-militer-indonesia-dicuri-mata-mata.html
0 comments:
Posting Komentar