Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla
mengakui kebenaran berita yang dilansir dua koran Australia, The Age
dan Sidney Morning Herald, hari ini. Dua koran itu menyebut Kalla
menyebar uang saat terpilih sebagai Ketua Partai Golongan Karya pada
Musyawarah Nasional Partai Golkar di Bali pada 2004. Berita itu
bersumber dari dokumen WikiLeaks yang mengutip laporan kawat diplomatik
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta ke Washington.
“Ya,
sekitar Rp 2 sampai Rp 3 miliar lah,” kata Jusuf Kalla, kepada Tempo,
Jumat, 11 Maret 2011. Menurut Kalla, uang itu digunakan untuk membayar
tiket pesawat pengurus Golkar dari pusat dan daerah. Ia memperkirakan
ada tiga ribu orang yang dibayari tiketnya. Kalla juga mengaku membayar
hotel tempat berlangsungnya Musyawarah Nasional Golkar itu.
Ia
mengatakan sudah menjadi kebiasaan calon ketua yang terpilih Partai
Golkar untuk membayari tiket pesawat dan hotel. “Hampir semua partai
juga begitu,” ujarnya. “Itu bukan rahasia lagi.” Kalla mengaku uang itu
berasal dari kantongnya sendiri. “Jadi bukan korupsi,” tuturnya. Nama
Jusuf Kalla ikut disebut Wikileaks yang dikutip koran Australia The Age
berjudul “Yudhoyono Abused Power’. Disitu, Kalla disebut ikut
memberikan suap untuk mendapat kursi pimpinan Golkar.
The
Age edisi Jumat 11 Maret 2011 menyebutkan, Kedubes AS melaporkan Jusuf
Kalla membayar suap besar untuk memenangkan kepemimpinan Golkar, salah
satu partai terbesar di Indonesia. itu dilakukan saat Munas Partai
Golkar, Desember 2004. Disebutkan disitu, Kalla mengeluarkan uang
jutaan dollar untuk mendapatkan akses mengontrol Partai Golkar.
“Sumber
yang dekat dengan kandidat utama, tim Kalla menawarkan dewan daerah Rp
200 juta (lebih dari US$ 22.000) kepada pemilihnya,” begitu The Age.
Diplomat Amerika, seperti dikutip WikiLeaks dan dilansir The Age,
menyebut 243 suara diperlukan untuk mendapatkan suara mayoritas
sehingga calon ketua umum Golkar harus merogoh US $ 6 juta. Bahkan juga
disebut, Agung Laksono, Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua
DPR waktu itu, ikut mengalokasikan Rp 50 miliar lebih di even itu.
sumber :http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/03/11/brk,20110311-319229,id.html
Sabtu, 12 Maret 2011
Filled Under:
Artikel
Jusuf Kalla: Dokumen Wikileaks Yang Bocor Itu Benar
Posted By:
Suwardi Ady
on 17.59
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar