
Pagar taman dilapisi dengan lembaran-lembaran besi selebar empat meter untuk mengantisipasi orang-orang iseng yang ingin mengintip ke dalam taman. Sehingga kaum perempuan yang ingin mengenakan pakaian olahraga bisa beregrak leluasa. Taman yang juga disebut "Surga Kaum Perempuan" ini juga menyediakan aula untuk pertandingan olah raga serta fasilitas latihan memanah.
"Dengan mempertimbangkan keyakinan agama di masyarakat kami, kita harus dengan bijaksana mengerahkan semua kapasitas yang kita miliki untuk kesejahteraan kaum perempuan, " kata Walikota Teheran, Muhammad Baqir Qalibaf dalam pidatonya saat meresmikan taman khusus perempuan itu.

"Ini adalah tempat yang baik untuk menghirup udara segar dan mengenakan pakaian yang kita inginkan. Ini ide yang positif untuk sebuah negara Muslim, " kata Nasrin, 39, perempuan Iran yang hampir setiap hari berkunjung ke taman.
"Mereka harus membangun lebih banyak lagi taman seperti ini, " tambah Nahid Foadi, 50, yang datang ke taman bersama teman-temannya yang membawa tas berisi raket untuk main badminton dan perlengkapan senam.
Meski demikian, ada segelintir warga yang mengkritik pembangunan taman tersebut. Sebagian menyebutnya sebagai kebijakan pemisahan antara kaum perempuan dan laki-laki yang makin meluas di Iran. Sebagian lagi, menilainya tidak lebih sebagai kebijakan politis Qalibaf, sosok yang kerap mengkritik Presiden Ahmadinejad dan akan menjadi pesaing Ahmadinejad dalam pemilu mendatang.
0 comments:
Posting Komentar