Spesies baru buaya purba ditemukan di batu gamping yang hendak dibuat peralatan dapur di Ferrara, Italia.
Sebenarnya, fosil ini pertama kali ditemukan pada tahun 1995, saat para pekerja memotong batu besar menjadi 4 bagian dan mendapati adanya tulang-tulang di dalam batu tersebut. "Pemiliknya memutuskan untuk menyelamatkan tulang-tulang tersebut," kata Federico Fanti, ahli geologi dari Museo Geologico Geoanni Capellini, Italia, yang turut serta dalam penelitian.
Ketika itu, dengan hanya melihat sepintas sebelum fosil dibawa ke museum, para ilmuwan mengetahui kalau tulang itu milik buaya purba. Fosil tidak diteliti lebih lanjut. Baru pada tahun 2009, para ilmuwan memutuskan untuk melihat fosil tersebut secara detail.
Mereka mendapati tengkorak dan tulang belakang dari sebuah spesies buaya yang belum pernah mereka temui sebelumnya. Spesies baru yang diperkirakan berasal dari 165 juta tahun yang lalu itu diber inama Neptunidraco ammoniticus. Menurut para ilmuwan, N. ammoniticus merupakan anggota tertua dari Metriorhynchidae, buaya yang menempati lautan selama 30 juta tahun.
Tidak seperti budaya modern yang hidup di air dan darat, N. ammoniticus hanya hidup di air. Meskipun demikian, para ilmuwan mengatakan ada kemungkinan buaya purba ini tetap ke permukaan air untuk bernapas dan ke pantai untuk bertelur.
N. ammoniticus memiliki tulang yang lebih lurus, ekor mirip hiu, dan berdasarkan fosil, para ilmuwan menyimpulkan kalau buaya ini juga memiliki sirip. "Pada beberapa aspek, lebih mirip lumba-lumba daripada buaya," kata Andrea Cay, ahli purbakala University of Bologna, yang terlibat dalam studi.
Temuan ini dianggap membuka pndangan baru tentang evolusi karena membuktikan kalau evolusi buaya lautan terjadi lebih awal dari yang diperkirakan.
Sumber : http://nationalgeographic.co.id/lihat/berita/341/spesies-baru-buaya-purba-ditemukan
0 comments:
Posting Komentar